proses penulisan karya ilmiah tahap 1
nama:vallent fabien laduni
kelas:R3K
npm:202246500832
mata kuliah:filsafat seni
THE SCREAM
"The Scream" (teriakan) karya Edvard Munch menggambarkan kecemasan, kesepian, dan ketakutan yang mendalam dalam diri manusia. Lukisan ini menyampaikan rasa kehilangan, putus asa, serta distorsi emosi yang intens melalui gambaran wajah yang terdistorsi dan latar belakang yang menakutkan. Dengan ekspresi yang kuat, karya ini menjadi simbol universal dari penderitaan manusia dan ketidaknyamanan dalam keadaan eksistensial yang tidak pasti.Analisis karya "The Scream" karya Edvard Munch dengan menggunakan teori mimesis dapat dilakukan dengan melihat bagaimana lukisan tersebut merefleksikan realitas subjektif atau emosi yang dirasakan oleh pelukisnya. Teori mimesis dalam konteks ini mencakup cara lukisan tersebut merepresentasikan realitas secara subjektif, bukan secara objektif atau literal.
Ekspresi Emosi yang Kuat: "The Scream" secara visual mengekspresikan ketakutan, kecemasan, atau rasa teriakan yang hampir menyakitkan. Melalui pengekangan garis, penggunaan warna yang dramatis, dan goresan kuas yang kasar, lukisan ini menangkap ekspresi emosi yang intens. Interpretasi teori mimesis dalam konteks ini adalah bagaimana lukisan tersebut merefleksikan perasaan yang sangat pribadi dan subjektif dari perspektif pelukisnya.
Abstraksi Realitas: Munch tidak bertujuan untuk menggambarkan realitas secara harfiah. Sebaliknya, lukisan ini lebih merupakan representasi subjektif dari pengalaman emosional yang kuat. Dengan latar belakang yang samar dan langit yang terdistorsi, "The Scream" menggambarkan realitas yang terdistorsi dan meresap dalam perasaan ketakutan dan kebingungan.
Simbolisme Emosional: Melalui penggunaan simbolisme, seperti wajah tanpa ekspresi yang jelas, bentuk tubuh yang terdistorsi, dan garis-garis yang mengalir, Munch menangkap esensi emosional yang lebih dalam. Teori mimesis dalam hal ini adalah bagaimana lukisan tersebut bukan hanya menirukan bentuk visual, tetapi juga merefleksikan realitas subjektif dari pengalaman emosional yang dirasakan pelukis.
Dengan menggunakan teori mimesis, analisis "The Scream" dapat memperlihatkan bagaimana lukisan ini tidak hanya menjadi representasi visual dari subjeknya, tetapi juga ekspresi yang sangat pribadi dan emosional dari keadaan internal yang dialami oleh pelukisnya, yang kemudian dapat diinterpretasikan oleh penonton dalam konteks emosi dan realitas subjektif.
Rumusan Masalah
- 1.Bagaimana lukisan "The Scream" mewakili penderitaan manusia secara universal dan bagaimana lukisan ini tetap relevan dalam konteks emosi dan ketidakpastian manusia pada masa kini?
- 2.Bagaimana lukisan "The Scream" oleh Edvard Munch merefleksikan ekspresi emosional yang mendalam dan subjektif dalam karyanya?
- 3.Apa pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh Munch melalui distorsi visual, warna yang dramatis, dan goresan kuas yang kuat dalam lukisan "The Scream"?
Komentar
Posting Komentar